Akidahyang benar merupakan kunci kemenangan dan keberuntungan dalam hidup di dunia dan akhirat. Dengan akidah yang benar dan kuat, Mukmin hanya takut kepada Allah.
Pengertian aqidah – Arti aqidah penting bagi umat Islam. Pasalnya, aqidah juga bisa diartikan sebagai iman. Pemahaman seseorang tentang Aqidah merupakan dasar atau landasan dalam menjalankan ajaran Islam. Berdasarkan keterangan dari Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, pengertian aqidah atau yang terserap ke dalam aqidah adalah basic belief atau keyakinan dasar. Menurut ajaran Islam, pemahaman Aqidah seseorang harus bersumber dari Al-Quran dan hadits. Aqidah itu sendiri ternyata memiliki beberapa macam yang di mana setiap macamnya perlu diketahui agar bisa menjalani kehidupan yang lebih baik lagi. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang aqidah, maka kamu bisa simak artikel ini sampai selesai, Grameds. Berikut ini adalah informasi tentang macam-macam aqidah, cara memeliharanya, keistimewaan dan tujuannya yang dapat Anda pahami. Pengertian AqidahApa Sumber Aqidah Islam?Ruang Lingkup Aqidah1. Ilahiyat2. Nubuwwat3. Ruhaniyat4. Sam’iyyatTujuan Mempelajari Aqidah1. Meningkatkan Ibadah Kepada Allah Swt2. Menenangkan Jiwa3. Meningkatkan Amal Baik 4. Menegakkan Agama Keistimewaan Aqidah 1. Sumber Gambar Murni2. Aqidah Tentang Hal-Hal Ghaib3. Jelas, Mudah, Dan Terang4. Bebas Dari Paradoks, Ketidakjelasan Dan KebingunganContoh Aqidah IslamPenyimpangan Aqidah1. Ketidaktahuan Akan Aqidah Shahihah2. Ghuluw Berlebihan3. Ghaflah Lalai4. Keengganan Media Pendidikan Dan Media Informasi Dalam Menjalankan Tugasnya Macam-Macam Aqidah1. Aqidah Uluhiyah2. Aqidah Ruhanniyah 3. Aqidah Nubuwwah4. Syahadat Sam’iyyahBagaimana Cara Menjaga Aqidah?1. Menambah Atau Memperdalam Selalu Mencari Ridha Allah3. Membiasakan Perbuatan Baik4. Biasakan Menghafal Dan Membaca Serta Mendengarkan Al-Qur’an5. Memajukan MasjidKategori Ilmu Berkaitan Agama IslamMateri Agama Islam Akidah atau Aqidah bahasa Arab العقيدة, translit. al-aqīdah‎ adalah intisari atau pokok dalam agama Islam, yang mana intinya adalah menegaskan bahwa Allah satu-satunya tuhan dan satu-satunya yang berhak disembah atau diibadahi, menegaskan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah yang harus diteladani oleh seorang muslim, serta mengetahui, meyakini, dan mengamalkan rukun Islam dan rukun Iman. Istilah “Aqidah” atau sering dieja “akidah” berasal dari kata bahasa Arab al-aqdu الْعَقْدُ yang berarti “ikatan”, at-tautsiiqu التَّوْثِيْقُ yang berarti “kepercayaan atau keyakinan yang kuat”, al-ihkaamu اْلإِحْكَامُ yang artinya “mengokohkan” atau “menetapkan”, dan ar-rabthu biquw-wah الرَّبْطُ بِقُوَّةٍ yang berarti “mengikat dengan kuat”. Sebagian besar umat Islam tentu sudah tidak asing lagi dengan kata “Aqidah”. Karena Istilah ini selalu muncul dalam pelajaran agama Islam. Namun, tidak semua orang memahami dengan benar apa itu Aqidah dan fungsinya dalam kehidupan. Secara umum, pengertian aqidah adalah ikatan atau keyakinan yang kuat pada seseorang terhadap apa yang diyakininya. Dalam Islam, Aqidah mencakup iman kepada Allah SWT dan sifat-sifat-Nya. Secara bahasa, Aqidah dapat diartikan sebagai ikatan atau kepercayaan. Sedangkan dari segi aqidah adalah keyakinan yang kuat terhadap suatu zat tanpa ada keraguan sedikit pun. Secara garis besar Aqidah Islam mencakup semua rukun iman, yaitu iman kepada Allah, Malaikat, Kitab, Rasul, Hari Kiamat dan iman kepada Qada dan Qadar. Pada hakekatnya, pengertian Aqidah adalah suatu keyakinan tertentu tanpa ada keraguan sedikit pun. Oleh karena itu, berpegang pada Aqidah yang benar merupakan kewajiban bagi umat Islam. Jika bicara tentang agama aqidah Islam, maka pembahasannya sangatlah banyak, sehingga untuk mengetahuinya kita perlu membaca buku tentang aqidah. Buku dengan judul Ensiklopedia Aqidah Agama Islam sangatlah pas untuk seseorang yang ingin menggali lebih dalam tentang aqidah Islam. Terlebih lagi, buku ini sangat mudah dipahami, sehingga juga cocok bagi orang awam. Apa Sumber Aqidah Islam? Islam adalah agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW oleh allah swt. Jadi, dasar yang menjadi pedoman hidup umat Islam adalah Al-Qur’an dan Al-Hadits yang juga dijadikan landasan Aqidah akhlak setiap muslim. Kedua landasan tersebut digunakan untuk mencapai kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu, sumber Aqidah Islam harus bersumber dari dalil naqli, yaitu Al-Qur’an dan Hadits serta dalil aqli atau akal dan akal. Dalil naqli dan dalil aqli digunakan secara bersama-sama dalam menentukan sumber Aqidah atau aturan dalam Islam. Artinya, ketika menetapkan Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai sumber Aqidah, ada dua hal yang harus diperhatikan dan dikaji secara seksama. Jadi, ketika ingin mempelajari atau mempraktikkan aqidah, maka harus bersumber dari Al-Quran dan juga Hadits. Ruang Lingkup Aqidah Lalu, apa yang dipelajari dalam Aqidah? Menurut para ulama, ada beberapa hal yang termasuk dalam ruang lingkup Aqidah sebagai berikut 1. Ilahiyat Ilahiyat yaitu pembahasan hal-hal yang berkaitan dengan urusan ketuhanan, khususnya membahas Allah SWT. 2. Nubuwwat Nubuwwat yaitu pembahasan hal-hal yang berkaitan dengan utusan Allah nabi dan rasul Allah. 3. Ruhaniyat Ruhaniyat yaitu pembahasan tentang hal-hal yang berkaitan dengan makhluk gaib. Misalnya malaikat, setan, dan jin. 4. Sam’iyyat Sam’iyyat yaitu pembahasan tentang hal-hal yang berkaitan dengan dunia gaib. Misalnya surga, neraka, kuburan, dan lain-lain. Nah, setelah mengetahui ruang lingkup aqidah, maka pada pembahasan selanjutnya, kita akan membahas tentang tujuan mempelajari aqidah. Jadi, tetap simak artikel ini sampai selesai, Grameds. Tujuan Mempelajari Aqidah pixabay Bagi umat Islam, mempelajari Aqidah adalah suatu kewajiban. Merujuk pada pengertian Aqidah, beberapa tujuan mempelajari Aqidah adalah sebagai berikut 1. Meningkatkan Ibadah Kepada Allah Swt Orang yang memahami Aqidah akan dengan mudah melepaskan ibadahnya semata-mata karena Allah SWT. Dari sini, mereka akan terus berusaha meningkatkan ibadahnya tanpa ada keraguan lagi. Jadi, jangan pernah ragu mempelajari Aqidah karena ibadah yang kita jalani membuat seseorang menjadi lebih dekat dengan Allah. 2. Menenangkan Jiwa Aqidah bertujuan untuk membuat hati menjadi lebih tenang karena dapat menerima segala sesuatu dengan ikhlas, baik takdir yang baik maupun yang buruk. Ini karena mereka percaya bahwa semua ini telah diatur oleh Tuhan. Mereka juga akan percaya bahwa rencana Tuhan jauh lebih indah sehingga tidak perlu khawatir dengan apa yang akan terjadi esok hari. 3. Meningkatkan Amal Baik Tujuan Aqidah yang sebenarnya adalah untuk menghindari perbuatan yang sesat. Oleh karena itu, orang yang memahami Aqidah dengan baik akan selalu berbuat baik dan menjauhi perbuatan buruk yang dilarang oleh Allah. Mereka akan selalu ingat bahwa setiap perbuatan dosa yang dilakukan akan mendapat pahala dan siksaan. 4. Menegakkan Agama Mereka yang mempelajari Aqidah tidak akan pernah ragu dalam berbuat kebaikan, terutama untuk menegakkan agamanya. Selain itu, mereka akan selalu berusaha memperkuat rukun agamanya, termasuk jihad. Pada dasarnya, Aqidah akan menyadarkan manusia bahwa yang perlu dikejar bukan hanya kebahagiaan di dunia tetapi juga di akhirat. Untuk mendalami atau mempelajari Aqidah Islam, maka kamu bisa membaca buku Buku Pintar Akidah Ahlussunnah Waljama’ah. Dalam buku ini, selain bisa membuat pembaca lebih mudah dalam memahami akidah, bisa juga membuat pembaca lebih mudah dalam mempraktikkan akidah dalam kehidupan sehari-hari. Keistimewaan Aqidah Seperti yang sudah dijelaskan di bagian awal kalau kita akan membahas tentang keistimewaan Aqidah. Aqidah Islam memiliki beberapa keistimewaan, antara lain 1. Sumber Gambar Murni Aqidah Islam memiliki landasan yang jelas dan murni, yaitu Al-Qur’an, As Sunnah dan ijma’ Salafush shalih. Jadi, Aqidah ini tidak mengganggu nafsu, akal atau asumsi manusia saja. 2. Aqidah Tentang Hal-Hal Ghaib Benda gaib adalah segala sesuatu yang tidak dapat dijangkau oleh indera manusia. Aqidah Islam sendiri berpijak pada penyerahan diri dan ketundukan terhadap segala hal yang tidak masuk akal. 3. Jelas, Mudah, Dan Terang Aqidah Islam memuat segala sesuatu dengan jelas tanpa ada penyimpangan di dalamnya. Selain itu, semua dalil dan maknanya juga sangat mudah untuk dipahami oleh semua orang. 4. Bebas Dari Paradoks, Ketidakjelasan Dan Kebingungan Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sumber utama Aqidah Islam sangat murni. Bahkan argumennya juga sangat jelas. Oleh karena itu, bebas dari unsur ketidakjelasan atau paradoks. Padahal, Aqidah Islam tidak mudah dimasuki kejahatan dari berbagai arah. Contoh Aqidah Islam Dalam menjalani kehidupannya sehari-hari, umat Islam harus selalu berpegang teguh pada Aqidah Islam. Adapun beberapa contoh Aqidah Islam adalah sebagai berikut Beriman kepada Alla Ta’ala dan sifat-sifat-Nya dengan menerima dan beriman sesuai dengan apa yang tertulis dalam Al-Quran dan As-Sunnah hadits. Menjalankan enam rukun iman dalam hidup sesuai dengan ajaran Islam dengan menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Saling menghargai dan menyayangi sesama anggota keluarga dan masyarakat sesuai ajaran Islam. Ingin melakukan beberapa kegiatan bersama sesuai ajaran Islam, misalnya; melaksanakan shalat berjamaah. Yang terakhir Tidak menerima fatwa, kecuali berdasarkan Al-Quran dan Sunnah Nabi Shallallahu alaihi wa sallam yang thabit teguh. Akidah akhlak merupakan hal yang perlu dipelajari sekaligus dipraktikkan oleh umat Islam. Tidak hanya itu, tetapi akidah akhlak sebaiknya diajarkan sejak anak-anak masih duduk di bangku sekolah. Nah, lewat buku Akidah Akhlak sangat pas untuk dijadikan referensi bagi anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah. Penyimpangan Aqidah Penyebab Penyimpangan dari Aqidah Shahihah, yaitu 1. Ketidaktahuan Akan Aqidah Shahihah Hal ini karena tidak mau mempelajari dan mengajarkannya, atau karena kurang memperhatikannya. Sehingga tumbuh generasi yang tidak mengenal aqidah yang shahih dan juga tidak mengenal lawan atau sebaliknya. Akibatnya, mereka percaya bahwa yang benar adalah yang salah dan yang salah dianggap benar. 2. Ghuluw Berlebihan Dalam mencintai para wali dan orang-orang saleh, serta mengangkat mereka di atas derajat yang seharusnya, sehingga mereka meyakini diri mereka sendiri terhadap sesuatu yang tidak dapat dilakukan kecuali oleh Allah, baik berupa mendatangkan manfaat maupun menolak mudharat. Hal itu juga menjadikan para wali sebagai perantara antara Allah dan makhluk-Nya, sehingga mereka mencapai tingkatan menyembah para wali dan tidak menyembah Allah. 3. Ghaflah Lalai Pada perenungan terhadap ayat-ayat Allah yang tersebar di alam semesta ini ayat-ayat kauniyah dan ayat-ayat Allah yang terkandung dalam kitab-Nya ayat-ayat Qura’niyah. Selain itu, mereka juga terbuai oleh hasil teknologi dan kebudayaan, hingga menganggap semua itu adalah hasil ciptaan manusianya, sehingga memuliakan manusia dan menganggap semua kemajuan itu berkat usaha dan penemuan manusia semata. Secara umum, rumah tangga saat ini tidak memiliki arah yang benar menurut Islam. 4. Keengganan Media Pendidikan Dan Media Informasi Dalam Menjalankan Tugasnya Sebagian besar kurikulum pendidikan kurang memperhatikan pendidikan agama Islam, bahkan ada yang tidak peduli sama sekali. Sementara itu, media informasi baik cetak maupun elektronik telah berubah menjadi sarana penghancur dan pemusnah, atau setidaknya hanya terfokus pada materi dan hiburan. Tidak memperhatikan hal-hal yang dapat meluruskan akhlak dan menanamkan aqidah serta menangkis aliran sesat. Macam-Macam Aqidah Untuk memahami lebih dalam tentang pengertian aqidah, Anda juga perlu menyimak penjelasan jenis-jenis aqidah berikut ini 1. Aqidah Uluhiyah Makna Aqidah Uluhiyah dapat dipahami sebagai keyakinan terhadap segala macam ibadah yang hanya dilakukan untuk Allah SWT. Hal ini dapat mencerminkan rukun iman yang pertama, yaitu iman kepada Allah SWT. 2. Aqidah Ruhanniyah Selanjutnya ada aqidah Ruhanniyah yang artinya percaya bahwa satu-satunya pencipta di dunia ini adalah Allah SWT. Muslim harus percaya bahwa seluruh alam semesta, malaikat, jin, setan dan roh adalah ciptaan Tuhan yang tunduk dan taat kepada-Nya. 3. Aqidah Nubuwwah Aqidah Nubuwwah adalah keyakinan yang berkaitan dengan para nabi dan rasul, termasuk kitab-kitab, mukjizat, dan karomah yang diturunkan kepada mereka. Nah, Aqidah ini menggambarkan rukun iman yang ketiga dan keempat, yaitu iman kepada Kitab dan Rasulullah. 4. Syahadat Sam’iyyah Selanjutnya ada aqidah sam’iyyah yaitu keyakinan tentang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui melalui dalil Al-Qur’an dan Assunah. Ini mengacu pada akhirat, akhirat, siksa kubur, Hari Pengadilan, surga dan neraka. Aqidah ini merupakan perwujudan dari rukun iman kelima dan keenam, yaitu iman kepada hari akhir dan iman kepada Qada dan Qadar. Bagaimana Cara Menjaga Aqidah? Selain memahami makna Aqidah dan berbagai bentuknya, Anda juga perlu berusaha untuk menjaganya. Berikut ini penjelasan tentang cara menjaga Aqidah yang bisa Anda ikuti. 1. Menambah Atau Memperdalam Ilmu. Ilmu yang dimaksud dalam hal ini adalah ilmu tauhid aqidah secara keseluruhan. Jika anda telah menguasai ilmu Aqidah Islam dengan benar maka akan menjadikan anda pribadi yang jujur, disiplin dan santun. 2. Selalu Mencari Ridha Allah Jika ingin meraih ridha Allah dalam hidup, maka lakukanlah segala aktivitas yang sesuai dengan koridor yang telah ditetapkan oleh Allah yang telah dijelaskan dan dicontohkan oleh Nabi. Termasuk tuntunan yang tertuang dalam kitab suci Al-Quran. 3. Membiasakan Perbuatan Baik Setelah mendapatkan ilmu, aqidah yang telah dikuasai harus diwujudkan dalam bentuk tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Perbuatan ini biasa disebut dengan amal baik, baik berupa ibadah mahdhah maupun berupa ibadah ghairu mahdhah. 4. Biasakan Menghafal Dan Membaca Serta Mendengarkan Al-Qur’an Dzikir meliputi seluruh potensi hati manusia, sehingga disebut dengan ingatan lidah, ingatan hati, ingatan otak dan ingatan anggota badan. Oleh karena itu, daya ingat juga dapat mengolah potensi hati manusia. 5. Memajukan Masjid Umat ​​Islam didorong untuk memakmurkan masjid karena merupakan lembaga pembinaan akhlak mulia pertama di zaman Nabi. Artinya, selain untuk beribadah, masjid juga dapat digunakan sebagai tempat untuk melaksanakan pendidikan. Demikian ulasan tentang pengertian aqidah hingga cara menjaga aqidah, semoga semua pembahasan di atas bermanfaat. Apabila Grameds tertarik membaca lebih lanjut mengenai lainnya, maka Grameds bisa mengulik lebih lanjut dengan mengunjungi web kami atau dengan membaca buku. Sebagai SahabatTanpaBatas, menyediakan berbagai buku berkualitas dan original untuk Grameds. Membaca banyak buku dan artikel tidak akan pernah merugikan kalian, karena Grameds akan mendapatkan informasi dan pengetahuan LebihDenganMembaca. Penulis Mochamad Aris Yusuf Sumber ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Latin: Fa Ṣalli Lirabbika Wan-Ḥar. Artinya : Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah. وَٱنۡحَرۡ. لِرَبِّكَ. فَصَلِّ. dan berorbanlah. karena Tuhanmu. maka dirikanlah sholat. Demikianlah beberapa ayat tentang perintah sholat dalam al-Quran, semoga kita termasuk orang-orang yang selalu mendapatkan

SALAH satu persoalan penting bagi setiap muslim adalah bagaimana ia bisa memahami ajaran Islam dengan sebaik-baiknya. Pemahaman yang baik terhadap ajaran Islam akan membuat seorang muslim dapat mengupayakan dirinya menjadi muslim yang sejati. Untuk itu, setiap kita dituntut untuk memahami ajaran islam secara utuh. Namun, karena begitu banyak bagian-bagian ajaran islam yang harus kita pahami, terlebih dahulu setiap kita harus memahami gambaran umum ajaran islam yang disebut juga dengan globalitas ajaran islam atau syumuliyatul islam. Memahami ajaran islam secara menyeluruh merupakan sesuatu yang amat penting. Sebab, manakala pemahaman kita terhadap islam juz’iyah, parsial atau terpilah-pilah, nantinya kita akan mengutamakan satu aspek dari ajaran islam dan tidak serius, bahkan mengabaikan aspek lainnya. Sebagai contoh, banyak orang yang mengutamakan yang hukumnya sunnah, tetapi mengabaikan aspek akhlak dan sosial. Lebih tegas lagi, ada orang yang menunaikan ibadah haji berkali-kali dengan hartanya yang banyak padahal secara hukum sunnah, sementara orang miskin yang amat memerlukan bantuan tidak ditolongnya. BACA JUGA Inilah 4 Keutamaan Senyum dalam Islam Secara harfiah, islam artinya selamat, sejahtera, tunduk, patuh, damai, dan pasrah. Ini berarti, islam merupakan agama yang menuntut pemeluknya untuk tunduk dan patuh pada ketentuan Allah dan Rasul-Nya serta pasrah dan berserah diri dalam menerimanya sehingga membawa kedamaian dan keselamatan dalam hidup didunia dan akhirat. Orang yang menganut agama islam disebut muslim, yang berarti orang yang tunduk dan patuh pada ketentuan Allah dan Rasulnya sehingga tercapai kedamaian dan keselamatan dalam hidupnya di dunia dan akhirat. Oleh karena itu, manakala seseorang telah mengaku dirinya sebagai muslim, tetapi ternyata tidak menunjukkan ketundukan dan kepatuhan pada ketentuan Allah dan Rasul-Nya, bisa jadi Allah SWT tidak mau mengakuinya sebagai seorang muslim atau mukmin. Allah SWT berfirman وَمِنَ النَّا سِ مَنْ يَّقُوْلُ اٰمَنَّا بِا للّٰهِ وَبِا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِيْنَ wa minan-naasi may yaquulu aamannaa billaahi wa bil-yaumil-aakhiri wa maa hum bimu-miniin “Dan di antara manusia ada yang berkata, “Kami beriman kepada Allah dan hari akhir,” padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman.” QS. Al-Baqarah 2 Ayat 8 Foto Unsplash Secara garis besar, ajaran islam bisa dipahami atau dibagi ke dalam tiga bagian Ajaran Islam yang pertama Aqidah Aqidah secara harfiah yaitu ikatan. Ini berarti, orang yang beraqidah itu adalah orang yang terikat kepada nilai-nilai yang datang dari Allah dan Rasul-Nya, sedangkan ucapan dua kalimat syahadat merupakan pengikatnya. Aqidah juga disebut dengan iman yang secara harfiah artinya percaya, orangnya disebut dengan mukmin. Ini berarti, mukmin adalah orang yang percaya kepada Allah sebagai Tuhan dan Muhammad ﷺ . Sebagai Rasulullah, sekaligus memiliki kepercayaan-kepercayaan yang benar sesuai dengan ketentuan Allah dan Rasul-Nya. Ajaran Islam yang kedua Syari’ah Syari’ah berasal dari kata syaari’ yang artinya jalan. Hidup ini sering kali disebut dengan perjalanan, dan dalam perjalanan tentu saja banyak peraturan yang harus kita taati. Ini berarti dalam perjalanan hidup, manusia harus menempuhnya dengan sejumlah peraturan. Oleh karena itu, Allah SWT mengatur seuruh aspek kehidupan, dan seorang muslim harus memilihnya dengan hati yang senang agar ia betul-betul pantas sebagai orang yang beriman. Allah SWT berfirman وَمَا كَا نَ لِمُؤْمِنٍ وَّلَا مُؤْمِنَةٍ اِذَا قَضَى اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗۤ اَمْرًا اَنْ يَّكُوْنَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ اَمْرِهِمْ ۗ وَمَنْ يَّعْصِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا مُّبِيْنًا wa maa kaana limu-miniw wa laa mu-minatin izaa qodhollaahu wa rosuuluhuuu amron ay yakuuna lahumul-khiyarotu min amrihim, wa may ya’shillaaha wa rosuulahuu fa qod dholla dholaalam mubiinaa BACA JUGA 3 Kunci Kesuksesan Menurut Pandangan Agama Islam “Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin dan perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada pilihan yang lain bagi mereka tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia telah tersesat, dengan kesesatan yang nyata.” QS. Al-Ahzab 33 Ayat 36 Foto Unsplash14 Ajaran Islam yang ketiga Akhlak Akhlak merupakan jamak dari kata khuluq yang artinya perbuatan, tingkah laku atau budi pekerti. Maka, akhlak merupakan penilaian Allah dan Rasul-Nya terhadap perbuatan manusia yang tertuang dalam Al-Qur’an dan Hadits. Idealnya, setiap muslim memiliki akhlak yang mulia. Sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ . Sebagai teladan bagi setiap muslim. Allah SWT berfirman قَدْ كَا نَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَا نَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَا لْيَوْمَ الْاٰ خِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًا laqod kaana lakum fii rosuulillaahi uswatun hasanatul limang kaana yarjulloha wal-yaumal-aakhiro wa zakarollaaha kasiiroo “Sungguh, telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” QS. Al-Ahzab 33 Ayat 21. [] SUMBER BUKU ’ KUMPULAN KHOTBAH’’

Masihbanyak ayat-ayat al-Quran yang menjelaskan tentang ketuhanan di antaranya: Q.S an-Nisa (4): 125, ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan menurunkan aturan berupa agama. Seseorang akan dikatakan telah melaksanakan aturan agama apabila melaksanakan dengan ikhlas karena Allah. Q.S Luqman (31):22, Ayat ini menunjukkan bahwa orang yang

Al-Quran merupakan sebuah kitab penyempurna kitab-kitab sebelumnya. Al-Quran sendiri tidak hanya berfungsi sebagai pedoman hidup orang islam, melainkan juga sebagai pedoman seluruh umat manusia agar selamat dalam menjalankan kehidupan di dunia dan akhirat. Berikut akan kakak ulas pertanyaan yang adik ajukan beserta pertanyaan terkait dan Jelaskan beberapa isi pokok Al-Quran! Isi pokok dalam Al-Quran terdapat 5, diantaranya 1. Aqidah, merupakan pokok yang berisi ketauhidan bahwa Allah SWT itu Ibadah, merupakan pokok yang berisi pengajaran akan amalan-amalan pokok dalam kehidupan Akhlak, merupakan pokok yang berisi pengajaran maupun larangan baik tentang akhlakul karimah maupun akhlakul Muamalah, merupakan pokok pengajaran hubungan manusia dalam interaksi sosial sesui Tarikh/Qissah, merupakan pokok yang berisi sejarah maupun peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di masa lalu sebagai pembelajaran di masa yang akan daatang. Carilah ayat-ayat Al-Quran yang terkait dengan 5 Hal pokok, yaitu Aqidah, Akhlak, Ibadah, Muamalah, Tarikh/Qissah. Masing-masing satu ayat, kemudian jelaskan pesan yang terkandung pada ayat tersebut!1. AqidahQs. Al-Baqarah 8 “Di antara manusia ada yang mengatakan "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian," pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.”Pesan Moral = Hendaknya kita harus menghindari sifat munafik agar selamat di dunia terutama akhirat. Apabila kita diberi amanat tidak khianat, bila berbicara tidak berdusta, bila berjanji ditepati, serta tidak curang apabila bersiteru, maka kita aman dari IbadahQs. Al-Baqarah 3 “yaitu mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.”Pesan Moral = Jadikan Shalat sebagai tiang agama kita, sebagai pondasi dasar kita, serta jihad sebagai Akhlak Qs. Al-Maidah 8 “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”Pesan Moral = Hendaknya dalam menjalankan kehidupan di dunia dapat bersikap amar ma’ruf nahi MuamalahQs. Al-Baqarah 84 “Dan ingatlah, ketika Kami mengambil janji dari kamu yaitu kamu tidak akan menumpahkan darahmu membunuh orang, dan kamu tidak akan mengusir dirimu saudaramu sebangsa dari kampung halamanmu, kemudian kamu berikrar akan memenuhinya sedang kamu mempersaksikannya.”Pesan Moral = Hendaknya kita senantiasa menjaga keamanan dan ketentraman dalam menjalani kehidupan di dunia dengan berbagai Tarikh/Qissah Qs. Al-Baqarah 54 “Dan ingatlah, ketika Musa berkata kepada kaumnya "Hai kaumku, sesungguhnya kamu telah menganiaya dirimu sendiri karena kamu telah menjadikan anak lembu sembahanmu, maka bertaubatlah kepada Tuhan yang menjadikan kamu dan bunuhlah dirimu. Hal itu adalah lebih baik bagimu pada sisi Tuhan yang menjadikan kamu; maka Allah akan menerima taubatmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang".Pesan Moral = Hendaknya kita senantiasa mengesakan Allah SWT, sebab menduakan Allah / berlaku syirik merupakan salah satu dosa besar. Semoga jawaban kakak dapat membantu, apabila masih terdapat pertanyaan yang lain, jangan ragu ajukan pertanyaanmu di Brainly TambahanKelas XIPelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi PekertiKategori Bab 11 - Al-Qur’ᾱn sebagai Pedoman HidupKata Kunci 5 Pokok Isi Al-Quran, Ayat terkait, DalilKode - BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur’an adalah kalamullah yang sangat bermanfaat dan penting bahkan menjadi pedoman kehidupan agar selamat dunia dan akhirat yang telah Allah sediakan bagi umat manusia, namun masih banyak diantara manusia yang kurang mengerti akan pentingnya Al-Qur’an dalam aspek kehidupan, bahkan melupakan bahwa Al-Qur’an itu sebagai pedoman bagi kehidupan manusi yang banyak di dalamnya mengandung berbagai aspek penting dalam kehidupan sehari-hari. Banyak yang beranggapan bahwa Al-Qur’an itu hanya sekedar bacaan dan tidak mengerti apa keuntungan dari mempelajarinya. Padahal apabila orang tersebut tahu betapa pentingnya mempelajari kandungan Al-Qur;an pasti mereka akan merasa rugi dan menyesal, karna banyak kandungan Al-Qur’an itu memberikan manfaat dan kebaikan bagi manusia. Salah satunya adalah kandungan Al-Qur’an tentang Akidah dan Ibadah yang akan di bahas dalam makalah ini. Maka dari itu penulis tertarik dan merasa terpanggil untuk membahas secara singkat, jelas, dan padat mengenai kandungan Al-Qur’an ini. Karena ini sebagai salah satu kewajiban bagi umat Islam untuk mempelajari Al-Qur’an dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan Akidah dan Ibadah? 2. Apa saja ayat-ayat Al-Qur’an yang berisi tentang Akidah dan Ibadah? C. Tujuan Penulisan Tujuan Umum 1. Untuk mengetahui pengertian Akidah dan Ibadah 2. Untuk mengetahui ayat Al-Qur’an yang membahas Akidah dan Ibadah Tujuan Khusus 1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Al-Qur’an pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan tahun 2016 BAB II PEMBAHASAN Al-Qur’an adalah kitab suci agama Islam untuk seluruh umat muslim diseluruh dunia dari awal diturunkan hingga waktu penghabisan manusia didunia. Didalam surat-surat dan ayat-ayat Al-Qur’an terdapat kandungan yang secara garis besar dapat kita bagi menjadi beberapa pengertian dari akidah dan ibadah yang masing-masing memiliki kandungan didalam Al-Quran. A. Kandungan Al-Qur’an Tentang Akidah 1. Pengertian Akidah Akidah adalah masalah yang sangat prinsipil dalam agama Islam, begitu juga dalam agama-agama lain. Aqidah Islam adalah tauhid, artinya kepercayaan terhadap keesaan Allah swt. Oleh karena itu, Islam disebut juga agama tauhid. Secara etimologi kata akidah diambil dari kata dasar العـقـد yang berarti ikatan. Maksudnya adalah berkaitan dengan keyakinan atau keimanan seperti yakin adanya Allah SWT, diutusnya para Rosul, Malaikat, dan akan datangnya hari akhir. Bukan hanya meyakini adanya zat, bahkan meyakini akan sifat-sifat-Nya. Sedangkan secara terminologi akidah yaitu perkara yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa yang menjadi suatu kenyataan teguh dan kokoh. Dengan kata lain, keimanan yang pasti tidak terkandung didalamnya suatu keraguan apapun pada orang yang meyakini. Akidah juga sebagai dasar atau pondasi manusia dalam menjalani kehidupan. Karena tanpa adanya akidah manusia akan tersesat. Akidah juga adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai kepercayaan yang pasti wajib dimiliki oleh setiap orang di dunia. Al-Qur’an mengajarkan akidah tauhid kepada kita yaitu menanamkan keyakinan terhadap Allah swt. Yang satu yang tidak pernah tidur dan tidak beranak-pinak. Percaya kepada Allah swt. Adalah salah satu butir rukun iman yang pertama. Orang yang tidak percaya terhadap rukun iman disebut sebagai orang-orang kafir. Itulah salah satu kandungan Al-Qur’an tentang akidah. 2. Ayat-ayat Al-Qur’an Tentang Akidah Ayat-ayat Al-Qur’an tentang Akidah Seperti firman Allah swt. Dalam Al-Qur’an sebagai berikut. 1. Surah Al-Baqarah 163 وَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الرَّحْمَٰنُ الرَّحِيمُ “Dan Tuhan kamu adalah Tuhan yang Maha Esa, Tidak ada Tuhan Selain Dia, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.” QS. Al-Baqarah 163. 2. Surah Al-Ikhlas 1-4 قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ “Katakanlah Muhammad, Dialah Allah, yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. Allah tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia’.” QS. Al-Ikhlas 1-4. 3. Surah An-Nisa 36 وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا “Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukannya dengan sesuatu apa pun.” QS. An-Nisa 36. Dari ayat di atas, jelas bahwa Al-Qur’an mengajarkan bahwa Allah itu Esa, Tunggal, tidak ada padanannya, karena Allah itu pencipta, maka mustahil/tidak masuk akal bahwa yang mencipta sama dengan yang diciptakan. M. Quraish shihab menjelaskan dalam bukunya tujuan diturunkanya al-Quran berbeda dengan kitab-kitab ilmiyah. Karenanya dibutuhkan penyelidikan dan penelitian tentang priode diturunkanya wahyu Allah tersebut. Secara garis besar salah satu tujuan diturunkanya al-Qur’an menurut beliau adalah “petunjuk akidah dan kepercayaan yang harus dianut oleh manusia yang tersimpul dalam keimanan akan keesaan Tuhan dan kepercayaan akan kepastian adanya hari pembalasan”. Dari keterangan Quraish shihab diatas, dapat disimpulkan bahwa memang benar inti Al-Qur’an merupakan akidah islamiyyah yang harus diikuti oleh umat manusia. Dengan kata lain bahwa Al-Qur’an tersebut diturunkan oleh Allah ditengah-tengah umat yang memiliki keyakinan sangat bertentangan dengan yang disampaikan oleh Al-Qur’an. Namun, dengan adanya ajakan, kabar gembira, ancaman dan juga kebagusan akhlak Rasulullah menjadikan keyakinan yang bertentangan itu dapat berubah secara berangsur-angsur. Perlu diketahui bersama meskipun inti Al-Qur’an mengenai akidah tetapi Al-Qur’an juga meliputi hal-hal lainya seperti akhlak, hukum syariat dan yang lainnya. Ajaran tentang Akidah ini disebut juga dengan keimanan, seperti kita ketahui bahwa rukun iman itu ada enam. B. Kandungan Al-Qur’an Tentang Ibadah 1. Pengertian Ibadah Isi pokok Al-Qur’an yang kedua adalah masalah Ibadah. Ibadah adalah bentuk pengabdian seorang hamba kepada sang pencipta Al-Khaliq, Allah Swt. Sebagai rasa terima kasih atas segala nikmat yang telah diterimannya. Oleh karena itu Ibadah juga diartikan sebagai ketaatan, tunduk, dan ikut. Sedangkan pengertian ibadah menurut Fuqaha adalah segala bentuk ketaatan yang dijalankan atau dikerjakan untuk mendapatkan ridho dari Allah swt. Bentuk ibadah dasar dalam ajaran agama Islam yakni seperti yang tercantum dalam lima butir Rukun Islam, yaitu mengucap dua kalimat syahadat, sholat lima waktu, membayar zakat, puasa dibulan suci ramadhan dan beribadah pergi haji bagi yang telah mampu menjalankannya. 2. Ayat-ayat Al-Qur’an Tentang Ibadah Di antara ayat-ayat yang menyuruh manusia beribadah atau menyembah Allah adalah. 1. Surah Al-Baqarah 21 يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ “Wahai manusia! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa.” QS. Al-Baqarah 21. 2. Surah Az-zariyat 56 وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepadaKu.” QS. Az-Zariyat 56. 3. Surah Ali Imran 51 إِنَّ اللَّهَ رَبِّي وَرَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ ۗ هَٰذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيمٌ “Sesungguhnya Allah itu Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus.” QS. Ali Imran 53. 4. Surah Al-Bayyinah 5 وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ “Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah, dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena menjalankan agama, dan juga agar melaksanakan shalat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus benar.” QS. Al-Bayyinah 5. Dari ayat di atas, jelas bahwa Al-Qur’an mengajarkan bahwa Ibadah adalah realisasi dari keimanan. Seseorang yang mengakui adanya Allah, adanya malaikat, diutusnya Nabi Muhammad dan sebagainya, tetapi tidak melaksanakan ibadah yang telah ditetapkan Allah melalui Rasulnya, sama dengan bohong, atau dalam agama disebut orang Fasiq. Ibadah ada yang berbentuk ucapan, perbuatan atau niatan dalam hati. Dalam surah An-Nisa ayat 103, Allah memerintahkan untuk beribadah sholat. Namun di dalam Al-Qur’an tidak dijelaskan secara rinci bagaimana kita harus sholat. Namun keteranga-keterangan tentang sholat dapat kita temukan pada hadits-hadits Rasulullah saw. Al-qur’an yang berisi tentang Sholat terdapat pada surah An-Nisa ayat 103 إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتَابًا مَّوْقُوْتًا “Sungguh sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” QS. An-Nisa 103. Menafsirkan ayat di atas, Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di berkata, “sholat itu merupakan kewajiban yang telah ditentukan waktunya. Selain menekankan wajibnya sholat, ayat ini juga menunjukkan bahwa sholat itu memiliki waktu tertentu yang harus dipenuhi. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Secara etimologi kata akidah diambil dari kata dasar العـقـد yang berarti ikatan. Maksudnya adalah berkaitan dengan keyakinan atau keimanan seperti yakin adanya Allah SWT, diutusnya para Rosul, Malaikat, dan akan datangnya hari Islam adalah tauhid, artinya kepercayaan terhadap keesaan Allah swt. Oleh karena itu, Islam disebut juga agama tauhid. Sedangkan Ibadah adalah bentuk pengabdian seorang hamba kepada sang pencipta Al-Khaliq, Allah Swt. Sebagai rasa terima kasih atas segala nikmat yang telah diterimannya. Oleh karena itu Ibadah juga diartikan sebagai ketaatan, tunduk, dan ikut. Sedangkan pengertian ibadah menurut Fuqaha adalah segala bentuk ketaatan yang dijalankan atau dikerjakan untuk mendapatkan ridho dari Allah swt. Ayat-ayat Al-Qur’an yang berisi tentang Akidah 1. Surah Al-Baqarah 163 2. Surah Al-Ikhlas 1-4 3. Surah An-Nisa 36 Ayat-ayat Al-Qur’an yang berisi tentang Ibadah 1. Surah Al-Baqarah 21 2. Surah Az-zariyat 56 3. Surah Ali Imran 51 4. Surah Al-Bayyinah 5 B. Saran Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan yang penulis miliki, untuk kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan kedepannya. DAFTAR PUSTAKA Anwar, Rosihon. 2012. Ulumul Qur’an. Bandung CV. Pustaka Setia. Departemen Agama RI. 1972. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta Penerbit Syamil Qur’an. Matsna, Mohammad. 2008. Al-Qur’an hadis, Semarang Toha Putra. Pengawarang, mochtar jaim. 2001. Kompedium ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan hukum. Padang CV. Hasanah. Page 2
A ayat ayat Al-Qur’an yang mengandung penjelasan tentang aqidah, ahlak, ibadah, dan muamalah. a. Akidah Berikut ayat-ayat alkuran yang mengandung penjelasan tentang

Ayat Yang Menjelaskan Tentang Aqidah – Aqidah adalah sebuah pemahaman tentang keyakinan tentang Tuhan, Nabi dan agama yang kita anut. Aqidah adalah inti dari agama kita dan merupakan dasar untuk semua aktivitas ibadah yang kita lakukan. Oleh karena itu, penting untuk memahami aqidah dengan benar dan mengamalkannya sepanjang hidup kita. Islam mengajarkan kita untuk menerima Tuhan sebagai satu-satunya Tuhan dan menolak segala bentuk kesyirikan. Kita harus meyakini bahwa Allah adalah Tuhan yang Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Kita juga harus menerima dan menghormati seluruh nabi yang telah dikirim oleh Allah, dan mengikuti petunjuk mereka. Islam juga menekankan pentingnya mengikuti hukum-hukum Allah dan mengamalkan nilai-nilai moral yang telah ditetapkan oleh-Nya. Kita harus meyakini bahwa Allah adalah yang paling tahu apa yang terbaik untuk kita dan kita harus mengikuti perintah-Nya. Kita harus menghindari segala bentuk dosa dan menjalani kehidupan kita dengan cara yang baik. Islam juga mengajarkan pentingnya beriman kepada hari kebangkitan dan hari pembalasan. Kita harus meyakini bahwa setiap orang akan diuji dan diberi balasan atas semua yang telah mereka lakukan. Kita harus mempersiapkan diri kita untuk hari itu dengan beramal shalih dan menjauhi segala bentuk dosa. Aqidah adalah inti dari agama Islam dan penting untuk memahami dan mengamalkannya dengan benar. Kita harus meyakini bahwa Allah adalah Tuhan yang Maha Esa, menerima dan menghormati para nabi, mengikuti perintah-Nya, menghindari segala bentuk dosa, dan mempersiapkan diri kita untuk hari pembalasan. Dengan demikian, kita dapat menjalani kehidupan kita dengan cara yang benar dan mencapai kebahagiaan abadi. Daftar Isi 1 Penjelasan Lengkap Ayat Yang Menjelaskan Tentang 1. Meyakini bahwa Allah adalah Tuhan yang Maha Esa dan tidak ada sekutu 2. Menerima dan menghormati seluruh nabi yang telah dikirim oleh Allah, dan mengikuti petunjuk 3. Mengikuti hukum-hukum Allah dan mengamalkan nilai-nilai moral yang telah ditetapkan 4. Meyakini bahwa setiap orang akan diuji dan diberi balasan atas semua yang telah mereka 5. Menghindari segala bentuk dosa dan menjalani kehidupan kita dengan cara yang 6. Beramal shalih dan menjauhi segala bentuk dosa untuk mempersiapkan diri kita untuk hari pembalasan. Penjelasan Lengkap Ayat Yang Menjelaskan Tentang Aqidah 1. Meyakini bahwa Allah adalah Tuhan yang Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Aqidah adalah sebuah sistem keyakinan dan iman yang meyakini bahwa Allah adalah Tuhan yang Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Ini adalah dasar yang paling penting dari aqidah yang menjelaskan bahwa Allah adalah satu-satunya yang berhak untuk disembah dan tidak ada yang berhak disembah selain Allah. Aqidah juga menjelaskan bahwa Allah adalah Tuhan yang berkehendak dan berkekuasaan penuh. Dia menciptakan semua makhluk yang ada di alam semesta dan mengatur semua sesuatu. Dia juga yang menentukan hukum yang mengatur segala sesuatu yang ada di alam semesta. Untuk menegaskan bahwa Allah adalah Tuhan yang Maha Esa, beberapa ayat Al-Quran yang menjelaskan tentang aqidah ini antara lain 1. Al-Quran Surah Al-Ikhlas “Katakanlah Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.” QS. 112 1-4. 2. Al-Quran Surah Al-Fath “Dialah Allah, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia; Yang menetapkan kehendak-Nya dengan menurunkan keputusan dan keadilan.” QS. 48 22-23. 3. Al-Quran Surah An-Nahl “Dialah Allah, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia. Dia adalah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.” QS. 16 22. Ayat-ayat Al-Quran ini menegaskan bahwa Allah adalah Tuhan yang Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Ini berarti bahwa kita tidak boleh menyembah selain Allah, baik itu berupa makhluk ciptaan-Nya, atau bahkan berupa ideologi atau ide-ide yang diciptakan oleh manusia. Aqidah yang meyakini bahwa Allah adalah Tuhan yang Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya juga menjelaskan bahwa Allah adalah Pencipta dan Penguasa semesta. Dia yang menciptakan semua makhluk yang ada di alam semesta, yang mengatur dan menetapkan hukum-hukum yang mengatur segala sesuatu yang ada di alam semesta. Selain itu, aqidah ini juga menyatakan bahwa Allah adalah Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dia menyediakan segala sesuatu yang diperlukan oleh makhluk-Nya dan Dia selalu menyertai mereka sampai akhir hayat mereka. Dia juga selalu membimbing mereka dalam setiap langkah yang mereka ambil. Aqidah yang meyakini bahwa Allah adalah Tuhan yang Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya adalah dasar bagi keyakinan manusia akan Tuhan. Dengan menegaskan bahwa Allah adalah satu-satunya yang berhak untuk disembah, maka Allah juga menjadi dasar bagi keimanan seseorang. Ini menandakan bahwa seseorang harus meyakini bahwa Allah adalah Tuhan yang Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya. 2. Menerima dan menghormati seluruh nabi yang telah dikirim oleh Allah, dan mengikuti petunjuk mereka. Aqidah adalah sebuah keyakinan yang menjadi dasar untuk beragama dan dalam agama Islam, aqidah menjadi dasar untuk mengikuti petunjuk Allah. Satu dari poin aqidah yang sangat penting adalah menerima dan menghormati seluruh nabi yang telah dikirim oleh Allah, dan mengikuti petunjuk mereka. Hal ini tercermin dalam ayat-ayat al-Quran yang berbunyi, “Dan ingatlah ketika Kami mengutus seorang Rasul kepada setiap kaum, mengatakan “Sembahlah Allah dan tinggalkan sesuatu yang disembah oleh kamu selain Dia.” Kemudian beberapa di antara mereka Allah mengikuti petunjuknya, dan ada pula di antara mereka yang sengaja melalaikannya. Maka lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang yang melakukan dosa.” QS. Al-A’raf 35. Ayat ini menjelaskan bahwa Allah telah mengutus Rasul-Nya, yakni Nabi Muhammad SAW, ke seluruh umat manusia untuk menyampaikan wahyu-Nya dan petunjuk-Nya. Allah juga mengutus para nabi yang lain sebelumnya kepada umat manusia, antara lain Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa dan sebagainya. Ayat ini juga mengingatkan kita bahwa kita harus menghormati dan mengikuti petunjuk para nabi yang telah dikirim oleh Allah. Dalam ayat lain, al-Quran juga menyatakan, “Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata, dan Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan al-Mizan untuk membedakan antara yang hak dan yang bathil, dan Kami turunkan hujan yang menurunkan karunia dari langit, dan Kami berikan rezeki dengan banyaknya kepada kamu, dan Kami tidak pernah terhenti dari berbuat baik kepadamu.” QS. Al-Furqan 48-49. Ayat ini menegaskan bahwa Allah telah mengutus para nabi-Nya untuk memberikan hidayah dan petunjuk kepada manusia serta mengajak mereka untuk beribadah kepada Allah SWT. Ayat ini juga menunjukkan bahwa para nabi Allah telah diutus kepada manusia dengan membawa bukti-bukti yang nyata untuk membedakan antara yang hak dan yang bathil. Oleh karena itu, umat Islam diwajibkan untuk menerima dan menghormati semua nabi yang telah dikirim oleh Allah dan mengikuti petunjuk mereka. Kesimpulannya, aqidah terutama menitikberatkan pada menerima dan menghormati seluruh nabi yang telah dikirim oleh Allah, dan mengikuti petunjuk mereka. Ayat-ayat al-Quran menegaskan kembali hakikat ini dan mengingatkan umat Islam untuk mengikuti petunjuk dari para nabi tersebut. Dengan mengikuti petunjuk para nabi, umat Islam dapat menjadi pengikut yang taat dan berhijrah kepada kebenaran. 3. Mengikuti hukum-hukum Allah dan mengamalkan nilai-nilai moral yang telah ditetapkan oleh-Nya. Aqidah adalah pandangan dan keyakinan tentang Allah, makhluk-Nya dan hukum-hukum yang ditetapkan-Nya. Salah satu aspek dari aqidah adalah untuk mengikuti hukum-hukum Allah dan mengamalkan nilai-nilai moral yang telah ditetapkan oleh-Nya. Al-Quran adalah sumber utama ajaran aqidah Islam. Salah satu ayat yang menjelaskan tentang aqidah ini adalah ayat yang berbunyi, “Dan taatilah Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, supaya kamu mendapat rahmat” QS. Al-Anfal 46. Ayat ini menekankan kepada umat Islam untuk mengikuti perintah Allah dan Rasul-Nya tanpa bantahan. Ketika kita mengikuti perintah Allah dan Rasul-Nya, kita juga harus mengamalkan nilai-nilai moral yang telah ditetapkan oleh-Nya. Salah satu ayat yang menjelaskan tentang nilai-nilai moral ini adalah ayat yang berbunyi, “Hai orang-orang yang beriman, berlaku adillah dalam beramal, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil” QS. Al-Maaidah 8. Ayat ini menekankan kepada umat Islam untuk berlaku adil dalam melakukan segala hal. Selain itu, Allah juga telah menetapkan bahwa kita harus menjaga hubungan baik dengan sesama umat Islam. Salah satu ayat yang menjelaskan tentang ini adalah ayat yang berbunyi, “Wahai orang-orang yang beriman, jadikanlah kaum muslimin itu satu umat dan janganlah kamu berpecah belah” QS. Al-i-Imran 103. Ayat ini menekankan kepada umat Islam untuk bekerjasama dan saling menghormati satu sama lain. Kesimpulannya, ajaran aqidah Islam menekankan kepada umat Islam untuk mengikuti hukum-hukum Allah dan mengamalkan nilai-nilai moral yang telah ditetapkan oleh-Nya. Oleh karena itu, dengan mengikuti ajaran aqidah ini, kita dapat menjadi umat yang berbakti kepada Allah dan menjadi pribadi yang berakhlak mulia. 4. Meyakini bahwa setiap orang akan diuji dan diberi balasan atas semua yang telah mereka lakukan. Aqidah adalah keyakinan dan pandangan yang dipegang oleh setiap individu tentang kehidupan, kehidupan setelah kematian, dan hal-hal lain yang melekat pada agama. Aqidah adalah landasan bagi ajaran agama, dan itu menentukan cara seseorang memandang dan menafsirkan dunia. Salah satu aqidah yang penting adalah meyakini bahwa setiap orang akan diuji dan diberi balasan atas semua yang telah mereka lakukan. Ini adalah salah satu inti dari agama-agama Abrahamik Yahudi, Kristen, dan Islam. Dalam Islam, aqidah ini dinyatakan dalam ayat-ayat Al-Quran dan hadis. Salah satu ayat yang menunjukkan ini adalah surah al-Baqarah ayat 286 yang berbunyi, “Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, sebelum mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri.” Ayat ini menunjukkan bahwa manusia harus bekerja keras untuk mencapai hasil yang diinginkan, dan ujian adalah cara Allah mengetahui bagaimana orang melakukannya. Ayat lain yang menunjukkan bahwa manusia akan diuji dan diberi balasan atas semua yang telah mereka lakukan adalah surah al-Ankabut ayat 8 yang berbunyi, “Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” Ayat ini menunjukkan bahwa Allah akan membalas semua yang telah kita lakukan. Semua amal baik dan buruk yang kita lakukan akan diberi balasan. Ayat lain yang menegaskan bahwa setiap orang akan diuji dan diberi balasan atas semua yang telah mereka lakukan adalah surah al-Mulk ayat 2 yang berbunyi, “Dan Kami telah menciptakan manusia dan Kami tahu apa yang dikatakan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” Ayat ini menegaskan bahwa Allah melihat setiap tindakan manusia dan mengetahui apa yang mereka lakukan. Ini menunjukkan bahwa manusia akan diuji dan diberi balasan atas semua yang telah mereka lakukan. Ayat-ayat Al-Quran dan hadis menegaskan bahwa setiap orang akan diuji dan diberi balasan atas semua yang telah mereka lakukan. Ini adalah salah satu aqidah yang dipegang oleh semua agama Abrahamik. Aqidah ini menjadi fondasi bagi ajaran agama dan menjadi landasan bagi cara seseorang memandang dan menafsirkan dunia. Dengan meyakini aqidah ini, manusia dapat mencapai hasil yang diinginkan dan dapat menjadi manusia yang lebih baik. 5. Menghindari segala bentuk dosa dan menjalani kehidupan kita dengan cara yang baik. Aqidah adalah cara pandang berdasarkan keyakinan yang dianut oleh seseorang tentang keagamaannya. Aqidah ini juga melibatkan keyakinan tentang hal-hal yang berhubungan dengan Tuhan, kehidupan sesudah mati, malaikat, kitab suci, dan lainnya. Dalam Al-Quran, ada banyak ayat yang menjelaskan tentang aqidah, salah satunya adalah menghindari segala bentuk dosa dan menjalani kehidupan kita dengan cara yang baik. Pada ayat ini, Allah mengingatkan kita untuk menjauhi segala bentuk dosa dan menjalani kehidupan kita dengan cara yang baik. Allah mengisyaratkan bahwa dosa adalah sesuatu yang tidak baik dan harus dihindari. Dosa yang harus dihindari adalah dosa besar, seperti zina, berdusta, membunuh, mencuri, menyalahgunakan uang, dan lainnya. Selain itu, dosa-dosa kecil juga harus dihindari, seperti mencaci maki, bersumpah palsu, tidak menjaga mulut, dan lain-lain. Kita juga harus menjalani kehidupan kita dengan cara yang baik. Ayat ini mengingatkan kita bahwa kita harus melakukan hal-hal yang baik dalam kehidupan kita, seperti berbuat baik kepada orang lain, berbuat kebajikan, beramal, berdzikir, menjaga hubungan dengan keluarga kita, dan lain sebagainya. Hal ini dapat membantu kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan menjadi orang yang berguna bagi orang lain. Dalam ayat ini, Allah juga mengingatkan kita untuk bersyukur dan berterima kasih atas segala nikmat yang diberikan-Nya. Kita harus menjalani kehidupan kita dengan berterima kasih atas segala yang telah diberikan-Nya kepada kita, dan juga harus bersyukur atas segala kesulitan atau cobaan yang diberikan-Nya kepada kita. Ini akan membantu kita untuk menjadi orang yang lebih bersyukur dan bersemangat untuk melakukan hal-hal yang baik. Oleh karena itu, kita harus mengikuti ayat ini dan menghindari segala bentuk dosa dan menjalani kehidupan kita dengan cara yang baik. Hal ini akan membantu kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik, menjadi orang yang berguna bagi orang lain, dan juga menjadi orang yang lebih bersyukur dan bersemangat untuk melakukan hal-hal yang baik. Dengan berpegang teguh pada ayat ini, kita akan mendapatkan berkat dan nikmat dari Allah SWT. 6. Beramal shalih dan menjauhi segala bentuk dosa untuk mempersiapkan diri kita untuk hari pembalasan. Aqidah adalah sebuah doktrin dalam agama Islam yang mengacu pada sistem keyakinan dan kepercayaan akan Tuhan, rasul-Nya, para malaikat, kitab-kitab suci, hari akhir, dan sebagainya. Aqidah dipercaya dapat menjadi pondasi yang kokoh bagi kehidupan umat Muslim. Ayat-ayat Al-Quran membicarakan mengenai aqidah dan mengajarkan kita tentang pentingnya berpegang teguh pada aqidah agar kita dapat menjalani kehidupan sebagai orang yang beriman. Salah satu ayat yang menjelaskan tentang aqidah adalah ayat yang menyatakan bahwa kita harus beramal shalih dan menjauhi segala bentuk dosa untuk mempersiapkan diri kita untuk hari pembalasan. Ayat ini diturunkan oleh Allah SWT dalam Al-Quran surat al-Baqarah ayat 197 yang berbunyi, “Beramallah kamu semuanya dengan baik, sehingga kamu dapat beruntung. Dan jauhilah kejahatan dan dosa, karena barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan dosa, maka dia akan mendapatkan siksa yang keras.” Ayat ini menekankan pentingnya beramal shalih dan menjauhi segala bentuk dosa. Hal ini penting karena sebagai umat muslim, kita harus menjalani kehidupan kita sesuai dengan ajaran agama. Kita harus beramal shalih dengan melaksanakan kewajiban-kewajiban dan menghindari segala bentuk dosa. Dengan melakukan hal ini, kita terus berusaha untuk melakukan yang terbaik, menjauhi segala bentuk dosa, dan mempersiapkan diri kita untuk hari akhir. Di hari akhir, Allah akan menghukum orang-orang yang melakukan dosa dan tidak mentaati ajaran-Nya. Dengan mempersiapkan diri kita dengan beramal shalih dan menjauhi segala bentuk dosa, kita akan berharap mendapatkan pahala dari Allah. Dengan demikian, ayat Al-Quran yang menjelaskan tentang aqidah ini mengingatkan kita untuk selalu beramal shalih dan menjauhi segala bentuk dosa. Semoga kita dapat menjalani hidup kita sebagai orang beriman yang taat kepada Allah SWT dan berharap mendapat pahala dari-Nya di hari akhir. Aamiin.

IsiPokok Ajaran yang Terkandung dalam Al Qur’an - Habibullah Al Faruq sebutkan ayat al quran yang menjelaskan tentang tarikh dan muamalah - Alquran adalah manual kehidupan kita. Sesuatu mesin yang dikendalikan tanpa. Bedah SKL Aqidah Akhlak (عقيدة الاخلاق) | PDF. Kilas Biografi Nabi Muhammad SAW - DIALOG ILMU.
Ilustrasi Menjalankan Aqidah yang benar dengan beribadah. Foto UnsplashIstilah aqidah tentunya bukan lagi hal asing dalam ajaran Islam. Setiap orang yang mengaku sebagai Muslim, harus memiliki aqidah yang benar terlebih dahulu. Untuk itu, penting bagi umat Muslim memahami seperti apa aqidah yang istilah, aqidah berasal dari kata al-aqdu yang artinya kokoh, kuat, dan erat. Secara bahasa, aqidah adalah keyakinan yang kokoh atas sesuatu, sehingga tidak ada lagi keraguan yang aqidah adalah ajaran Islam itu sendiri yang bersumber dari Alquran dan hadis. Alquran dan hadis digunakan sebagai pedoman hidup yang menjelaskan kriteria atau ukuran baik buruknya suatu perbuatan manusia. Berikut pemahaman aqidah yang benar agar keyakinan seorang Muslim menjadi lebih kuat. Aqidah bersumber dari Alquran. Foto UnsplashAqidah yang Benar dan BathilDalam setiap agama, pasti ada aqidah yang dimiliki dan dipegang oleh penganutnya. Aqidah yang dimiliki umat Islam berasal dari Allah SWT, Dzat yang Maha satu buktinya adalah dengan mengikuti kisah para nabi dan ajaran apa yang disampaikan. Allah mengutus nabi dan rasul dengan jarak yang bervariasi antara satu dengan lainnya. Bahkan antara satu nabi dengan yang lainnya bisa berjarak ratusan tahun itu, lokasi para nabi tersebut berdakwah juga berbeda-beda. Namun, jika melihat dari ajaran yang disampaikan, aqidah yang diajarkan oleh para nabi tersebut tetap merupakan aqidah yang itu, aqidah yang bathil mencakup semua aqidah yang bertentangan dengan wahyu dan firman Allah SWT. Aqidah ini hanya bersumber dari akal manusia, atau berasal dari wahyu yang diubah dan diselewengkan. Contoh aqidah yang bathil seperti aqidah yang dibuat orang Yahudi yang menyatakan bahwa bahwa Uzair adalah anak Allah. Ada pula aqidah syiah yang berkeyakinan bahwa Allah menyesal setelah berkehendak, yang dinamakan aqidah bada’. Jelaskanmakna yang terkandung dalam surat al hujrat ayat 13. Question from @Galih372 - Sekolah Dasar - Sejarah. sayyidatina04 Pada surat al hujurat ayat 13, Allah menjelaskan tentang etika sesama muslim. agar saling menghargai dan saling toleransi sesamanya walaupun banyak perbedaan yang terjadi.

JAKARTA - Kata aqidah terambil dari kata bahasa Arab aqada yang berarti mengikat dengan kuat. Dari situ lahirlah makna kepercayaan yang kuat karena ini berarti mengikat pada yang mempercayainya sehingga hatinya tidak beranjak dari apa yang telah dipercayai. Dijelaskan dalam buku Kosakata Keagamaan oleh Shihab, secara umum kata aqidah dapat mengandung dua pengertian. Pertama, pembenaran hati yang teguh terhadap apa yang dipercayai. Kedua, objek kepercayaan, yakni hal-hal yang harus diyakini kebenarannya. Al-Jurjani dalam Ta’rifatnya menjelaskan, yang dimaksud dengan aqidah adalah sesuatu yang diyakini bukan yang diamalkan. Aqidah merupakan pokok-pokok ajaran yang harus selalu ada dalam benak seorang Muslim. Jika mengingkarinya, dapat mengakibatkan seseorang dinilai keluar dari ajaran Islam. Kata “dalam benak atau hati” perlu digarisbawahi sebab orang Muslim ditoleransi untuk bersikap atau berucap yang bertentangan dengan aqidahnya jika oleh satu dan lain hal dia dalam keadaan terpaksa. Toleransi tersebut berlaku selama hatinya tidak membenarkan ucapan atau sikap yang dipaksakan. Contoh aqidah antara lain, kepercayaan tentang wujud dan keesaan Allah, kenabian Muhammad SAW, kebenaran Alquran sebagai wahyu ilahi, dan lain-lain. Sumber aqidah adalah Alquran yang maknanya pasti tidak mengandung kemungkinan makna lain. Lalu ada sunnah Nabi Muhammad yang disampaikan oleh banyak orang sehingga mereka dinilai tidak mungkin bersepakat untuk berbohong. Maknanya pun harus jelas dan pasti. Oleh karena itu, ayat-ayat Alquran diperselisihkan maknanya oleh para pakar, apalagi sunnah Nabi Muhammad SAW, tidak dinilai sebagai sesuatu yang dinamai aqidah yang berpotensi menggugurkan keislaman seseorang yang mengingkarinya. Pendapat tersebut dikemukakan oleh mantan Imam Besar Al-Azhar Syekh Mahmud Syaltut dalam bukunya Al-Islam Aqidah wa Syariah. Dalam hal ini, Quraish Shihab sependapat dengan Syekh Mahmud Syaltut, dengan tidak memperluas makna aqidah karena jika diperluas makna aqidah, ada mereka yang menganut paham berbeda dengan paham mayoritas dinilai telah keluar dari Islam.

yPmkfp.
  • mk11c03g7v.pages.dev/314
  • mk11c03g7v.pages.dev/150
  • mk11c03g7v.pages.dev/137
  • mk11c03g7v.pages.dev/448
  • mk11c03g7v.pages.dev/464
  • mk11c03g7v.pages.dev/68
  • mk11c03g7v.pages.dev/595
  • mk11c03g7v.pages.dev/265
  • jelaskan pesan yang terkandung pada ayat yang menjelaskan aqidah