Selainitu, penggunaan AI juga berpotensi meningkatkan produktivitas karyawan hingga 80 persen. Hal ini, sesuai prediksi dari McKinsey pada 2021 lalu. Melalui pemanfaatan ekosistem teknologi digital berbasis AI seperti yang dikembangkan oleh Qlue, kata Rama, proses operasional akan bersifat end-to-end.
Related PapersTujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang konsep profesi pekerjaan sebagai bimbingan konseling. Dengan manfaat yang diharapkan dapat memberi pengetahuan tentang konsep profesi bimbingan konseling. Teknik kajian dalam makalah ini menggunakan teknik kajian pustaka atau library research. Adapun kesimpulannya adalah bahwa profesi bimbingan konseling adalah sebuah profesi yang banyak membantu peserta didik dalam pengembangan dirinya, untuk mencapai kemampuan, pemahaman, dan pengarahan diri, penyesuaian diri serta pemecahan masalah yang dihadapi, sehingga dapat bertindak wajar sesuai dengan tuntutan lingkungannya, serta memiliki keterampilan dalam mengambil keputusan mengenai kariernya dimasa depan. A. PENDAHULUAN Bimbingan konseling merupakan profesi yang penting dalam lingkungan sekolah, baik pendidikan anak usia dini, sekolah dasar, sekolah menengah dan pendidikan tinggi. Seorang yang bergelut dalam dunia bimbingan konseling di sekolah biasa disebut guru BK Bimbingan Konseling, konselor atau seorang psychological-educator. Sesuai dengan bidangnya guru BK atau konselor ini bertugas atau bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik. Memfasilitasi pengembangan peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, perkembangan, kondisi, serta peluang-peluang yang dimiliki. Pelayanan ini juga membantu mengatasi kelemahan dan hambatan serta masalah yang dihadapi peserta didik. Secara etimologi bimbingan berasal dari kata "guidance" dalam bahasa inggris. Secara harfiah istilah "guidance" berasal dari kata "guide" yang berarti 1 Mengarahkan to direct, 2 Memandu to pilot, 3 Mengelola to manage, 4 Menyetir to steer. Sesuai dengana. Perkembangan profesi konseling oleh Donald dalam bukunya The Profesional Counselor Profesi konseling telah memiliki legalitas dari perjalanannya yang panjang. Profesi konseling juga harus mengikuti tuntutan zaman yang masyarakatnya semakin maju. Bimbingan konseling di sekolah di awali adanya revolusi industri dan keragaman latar belakang para siswa yang masuk ke sekolah-sekolah negeri. Tahun 1898 Jesse B. Davis, seorang konselor di Detroit mulai memberikan layanan konseling pendidikan dan pekerjaan di SMA. Pada tahun 1907 dia memasukkan program bimbingan di sekolah tersebut. Tujuan program bimbingan disini untuk membantu para siswa agar mampu 1 mengembangkan karakternya yang baik yaitu memiliki nilai moral, ambisi, bekerja keras, kejujuran dalam rangka merencanakan, mempersiapkan dan memasuki dunia kerja/bisnis; 2 mencegah dirinya dari perilaku bermasalah; dan 3 menghubungkan minat pekerjaan dengan kurikulum /mata pelajaran. Berikut sejarah perkembangannyaKinerja seorang konselor sekolah dinyatakan berkualitas jika ia menunjukkan perilaku tugas yang sesuai dengan indikator kompetensi inti yang ditentukan dalam Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor SKAKK. Kualitas kinerja guru BK mengacu pada tingkat kesesuaian antara perilaku nyata yang ditunjukkan oleh guru BK ketika melakukan tugas khusus sebagai guru BK dan indikator kompetensi inti yang ditetapkan dalam SKAKK. Semakin tepat kinerja konselor sekolah dengan spesifikasi yang ditentukan dalam SKAKK, semakin berkualitas kinerja profesional konselor sekolah yang bersangkutan. Kualitas kinerja profesional konselor sekolah dengan demikian dapat diartikan sebagai memenuhi spesifikasi perilaku tugas profesional oleh konselor sekolah sesuai dengan yang ditentukan dalam indikator ini dapat di gunakan sebagai penunjang belajar bagi Guru BK dalam menambah wawasan materi tentang asesmen Bimbingan KonselingPada Abad ke-21, setiap peserta didik dihadapkan pada situasi kehidupan yang kompleks, penuh peluang dan tantangan serta ketidakmenentuan. Dalam konstelasi kehidupan tersebut setiap peserta didik memerlukan berbagai kompetensi hidup untuk berkembang secara efektif, produktif, dan bermartabat serta bermaslahat bagi diri sendiri dan lingkungannya. Pengembangan kompetensi hidup memerlukan sistem layanan pendidikan pada satuan pendidikan yang tidak hanya mengandalkan layanan pembelajaran mata pelajaran/bidang studi dan manajemen saja, tetapi juga layanan khusus yang bersifat psiko-edukatif melalui layanan bimbingan dan konseling. Berbagai aktivitas bimbingan dan konseling dapat diupayakan untuk mengembangkan potensi dan kompetensi hidup peserta didik/konseli yang efektif serta memfasilitasi mereka secara sistematik, terprogram, dan kolaboratif agar setiap peserta didik/konseli betul-betul mencapai kompetensi perkembangan atau pola perilaku yang diharapkan. Kurikulum 2013 memuat program peminatan peserta didik yang merupakan suatu proses pemilihan dan pengambilan keputusan oleh peserta didik yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ada pada satuan pendidikan. Muatan peminatan peserta didik meliputi peminatan kelompok mata pelajaran, mata pelajaran, lintas peminatan, pendalaman peminatan dan ekstra kurikuler. Dalam konteks tersebut, layanan bimbingan dan konseling membantu peserta didik untuk memahami, menerima, mengarahkan, mengambil keputusan, dan merealisasikan keputusan dirinya secara bertanggungjawab sehingga mencapai kesuksesan, kesejahteraan dan kebahagiaan dalam kehidupannya. Di samping itu, bimbingan dan konseling membantu peserta didik/konseli dalam memilih, meraih dan mempertahankan karir untuk mewujudkan kehidupan yang produktif dan sejahtera. Sesuai dengan arah dan spirit Kurikulum 2013, paradigma bimbingan dan konseling memandang bahwa setiap peserta didik/konseli memiliki potensi untuk berkembang secara optimal. Perkembangan optimal bukan sebatas tercapainya prestasi sesuai dengan kapasitas intelektual dan minat yang dimiliki, melainkan sebagai sebuah kondisi perkembangan yang memungkinkan peserta didik mampu mengambil pilihan dan keputusan secara sehat dan bertanggungjawab serta memiliki daya adaptasi tinggi terhadap dinamika kehidupan yang Key words supervisor counselor. Teachers guidance an counseling, teacher performance evaluationsof guidance and counseling And realize that it is deliberately designed to achieve the goals that have been set. It is aimed to improve the human resource quality. One of the efforts to improve the quality of its human resources through supervision at school. Efforts to improve the quality of education, resource counseling teacher is a component of human resources should be developed and expanded continuously, that' s a very important role in supervision to include counseling teacher in the teacher ' s counselor. Performance evaluation of teachers is an assessment of the activities each grains the main task of teachers in order to develop the career of the rank and his position .Performance evaluation of teachers also is an award for work performance teachers , so associated with increased career development and teachers .The purpose of teacher performance evaluation of ensure that education services given by a tutor is mejamin quality and that the teachers carry out his work in a professional manner .For teachers guidance and counseling teacher performance evaluation of directly associated with teacher competencies service in carrying out guidance and counseling . Performance appraisal teacher guidance and counseling/counselor based on Permendiknas about the standard of qualification and competence a counselor who admonishes include 1 competence pedagogy; 2 competence personality; 3 social competence draught 4 professional competency. To four whose competence developed in judgment work teachers guidance and counseling / counselor at developed into 17 whose competence should be owned and elaborated to 68 ini diarahkan untuk mencapai tujuan berikut 1 Untuk mengenali aspek kompetensi yang perlu ditekankan dalam program penguatan kompetensi konselor sekolah, 2 Untuk menggambarkan masalah yang dialami oleh konselor sekolah dalam pengembangan kompetensi, dan 3 untuk mengenali bentuk pengembangan kapasitas yang dinilai sesuai dengan kebutuhan dan keadaan konselor yang bersifat sementara di Makassar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang dikombinasikan dengan pendekatan kualitatif. Populasi penelitian ini adalah konselor sekolah yang bekerja di sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan sekolah kejuruan di kota Makassar berjumlah 256. Sampel diambil sebanyak 25% dari populasi, yaitu 69 orang dan dipilih dengan teknik proportional random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara dan FGD. Analisis data meliputi analisis kuantitatif dengan statistik deskriptif dan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 tinggin...1-SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2014 TENTANG BIMBINGAN DAN KONSELINGPADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH. PEDOMAN BIMBINGAN DAN KONSELING I. PENDAHULUAN Pada Abad ke-21, setiap peserta didik dihadapkan pada situasi kehidupan yang kompleks, penuh peluang dan tantangan serta ketidakmenentuan. Dalam konstelasi kehidupan tersebut setiap peserta didik memerlukan berbagai kompetensi hidup untuk berkembang secara efektif, produktif, dan bermartabat serta bermaslahat bagi diri sendiri dan lingkungannya. Pengembangan kompetensi hidup memerlukan sistem layanan pendidikan pada satuan pendidikan yang tidak hanya mengandalkan layanan pembelajaran mata pelajaran/bidang studi dan manajemen saja, tetapi juga layanan khusus yang bersifat psiko-edukatif melalui layanan bimbingan dan konseling. Berbagai aktivitas bimbingan dan konseling dapat diupayakan untuk mengembangkan potensi dan kompetensi hidup peserta didik/konseli yang efektif serta memfasilitasi mereka secara sistematik, terprogram, dan kolaboratif agar setiap peserta didik/konseli betul-betul mencapai kompetensi perkembangan atau pola perilaku yang diharapkan. Kurikulum 2013 memuat program peminatan peserta didik yang merupakan suatu proses pemilihan dan pengambilan keputusan oleh peserta didik yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ada pada satuan pendidikan. Muatan peminatan peserta didik meliputi peminatan kelompok mata pelajaran, mata pelajaran, lintas peminatan, pendalaman peminatan dan ekstra kurikuler. Dalam konteks tersebut, layanan bimbingan dan konseling membantu peserta didik untuk memahami, menerima, mengarahkan, mengambil keputusan, dan merealisasikan keputusan dirinya secara bertanggungjawab sehingga mencapai kesuksesan, kesejahteraan dan kebahagiaan dalam kehidupannya. Di samping itu, bimbingan dan konseling membantu peserta didik/konseli dalam memilih, meraih dan mempertahankan karir untuk mewujudkan kehidupan yang produktif dan sejahtera. Sesuai dengan arah dan spirit Kurikulum 2013, paradigma bimbingan dan konseling memandang bahwa setiap peserta didik/konseli memiliki potensi untuk berkembang secara optimal. Perkembangan optimal bukan sebatas tercapainya prestasi sesuai dengan kapasitas intelektual dan minat yang dimiliki, melainkan sebagai sebuah kondisi perkembangan yang memungkinkan peserta didik mampu mengambil pilihan dan keputusan secara sehat dan bertanggungjawab serta memiliki daya adaptasi tinggi terhadap dinamika kehidupan yang dihadapinya.
Konselortidak perlu takut lagi terjebak memberikan nasehat dalam sesi konseling. #6 FLEKSIBEL. Ada begitu banyak Klien dari latar belakang berbeda dengan membawa masalah beragam datang kepada Konselor. Belum tentu Konselor menguasai area permasalahan yang dialami Klien. Tapi hal ini tidak lagi menjadi masalah dengan adanya Metode PhotoTherapy
Digitalmarketer juga merupakan tombak marketing suatu perusahaan dikarenakan penjualan zaman sekarang yang serba digital membuat profesi ini merupakan pekerjaan dimasa depan yang paling dibutuhkan. 4. Ahli tehnik dan kontruksi. Dengan berkembangnya teknologi, para ahli di bidang kimia, bioteknologi, robotik, dan nano teknologi semakin dibutuhkan.
AirMata Seorang Konselor. Bertahun-tahun yang lalu, ketika saya dilatih untuk menjadi seorang konselor alkitabiah, seorang konselor berpengalaman memperingatkan saya tentang menunjukkan terlalu banyak emosi ketika melakukan konseling kepada seseorang.Saya ingat berpikir, "ini tidak akan menjadi masalah bagi saya, saya jarang menanggapi cerita seseorang dengan menangis, dan tidak sulit bagi
Konselor: "Mbak, menurut saya jika mbak, terus memikirkan masalah itu, nampaknya sulit untuk mencoba memperbaiki diri. " Konselor : "Jika anda mau keluar dari sekolah, nampaknya bukan sebuah pemecahan yang terbaik." Konselor : "Saya pikir anda terlalu berani melakukan hal-hal yang dilarang oleh norma
Silakanmembaca sampai tuntas agar Anda semakin paham tentang analisis kerja! Selain itu, analisis ini juga bermanfaat untuk menganalisis kapan pekerjaan tersebut dibutuhkan. Hal-hal penting yang mencakup analisis pekerjaan adalah menganalisis jenis pekerjaan, kualifikasi pekerjaan, perhitungan beban kerja, hingga analisis dalam menentukan
6ZE0. mk11c03g7v.pages.dev/203mk11c03g7v.pages.dev/143mk11c03g7v.pages.dev/383mk11c03g7v.pages.dev/87mk11c03g7v.pages.dev/503mk11c03g7v.pages.dev/28mk11c03g7v.pages.dev/576mk11c03g7v.pages.dev/176
kapan pekerjaan konselor semakin dibutuhkan